Klarifikasi Aisyah Bahweres Terkait Pemberhentian Sebagai Supplier

Zonalinenews Kalabahi,- Aisyah Bahweres akhirnya angkat bicara menanggapi pernyataan Ketua Yayasan Abdi Mulia Sejahtera, Muliawan Djawa, terkait pemberhentiannya sebagai supplier dalam program Makan Bergizi (MBG). tonton  di  link https://www.facebook.com/share/v/1NxthfpmMJ/Zonalinenews 


Dalam konferensi pers yang digelar, Selasa (27/8/2025), Aisyah menegaskan bahwa keterlibatannya sebagai supplier bukan bagian dari pekerjaan yayasan, melainkan usaha pribadinya yang telah terdaftar resmi.


“Saya bukan supplier yang asal ditunjuk. Nama dan izin usaha saya terdaftar di portal BGM dan di statistik. Jadi pemberhentian saya tanpa alasan resmi, baik secara lisan maupun tulisan, sangat merugikan saya,” ujar Aisyah.


Aisyah juga menyinggung soal klaim fasilitas yang disebut milik yayasan. Menurutnya, sebagian besar peralatan dapur yang digunakan merupakan aset pribadinya yang hingga kini tidak pernah mendapat kompensasi anggaran.


Ia menambahkan, sejak awal sebelum ada dana juknis dan uang muka, dirinya diminta langsung oleh pihak yayasan dan SPPG untuk membantu jalannya program MBG.


 “Di awal tidak ada satu pun supplier yang mau membantu karena belum ada uang. Ketua yayasan dan kepala SPPG datang ke rumah saya, memohon saya bersedia jadi supplier. Saya bahkan harus mencari pinjaman agar program ini bisa berjalan,” jelasnya.


Aisyah juga menolak tudingan bahwa dirinya sering mengancam menutup dapur. Menurutnya, apa yang disebut intimidasi hanyalah bentuk protes terhadap perlakuan yang ia anggap tidak adil, terutama soal pencairan dana yang sering dipersulit.


“Saya harus berkali-kali mengemis untuk pembayaran barang yang sudah masuk. Setelah ada intervensi ketua yayasan, barulah SPPG mau membayar. Saya diperlakukan seolah-olah saya ini orang bermasalah, padahal dari awal saya yang berjuang supaya program ini berjalan,” tambahnya dengan nada emosional.


Aisyah juga mengatakan bahwa klarifikasi yang dilakukan oleh ketua yayasan Abdi Mulia Sejahtera Muliawan Djawa adalah yang keji terhadap dirinya.(*Alorina Gomang) 

Komentar