KUPANG - Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma yang didampingi oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi NTT, Emelia Nomleni dan Wakil Ketua I DPRD Provinsi NTT, Fernando Jose Lemos Osorio Soares dengan besar hati langsung bertemu dengan massa Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Cipayung Plus pada saat aksi demo di Depan Gedung DPRD Provinsi NTT pada, Senin 1 September 2025 siang.
Aksi massa yang sebenarnya sempat memanas itu tiba - tiba menjadi tenang karena semua tuntutan dari massa direspon secara baik oleh Gunung Melki Laka Lena dan Ketua DPRD Provinsi NTT Emi Nomleni, sehingga aksi demo berjalan dengan damai.
Dalam aksi demo itu, sebanyak 11 poin tututan yang disampaikan oleh Aliansi Cipayung Plus terkait persoalan Nasional maupun persoalan di NTT.
1. Massa aksi demo meminta DPR RI untuk mengesahkan Rancangan Undang - Undang (RUU) Perampasan Aset, RUU Masyarakat Adat, RUU Daerah Kepulauan, Perbaikan RUU KUHP, RUU Pelanggaran HAM.
2. Massa Minta Presiden Prabowo bertanggungjawab terhadap situasi Negara dengan menghentikan tindakan resprensif yang dilakukan oleh aparat keamanan terhadap massa aksi, serta bebaskan massa aksi yang ditahan tanpa syarat.
3. Massa mendesak Presiden Prabowo agar segera copot Jenderal Listyo Sigit Prabowo dari Jabatan Kapolri.
4. Menolak kenaikan tunjangan DPR RI
5. Menurut pajak pertambahan nilai yang merugikan masyarakat.
6. Mengusut tuntas serta traparansi pada kasus pembunuhan terhadap Driver Ojol, Affan Kurniawan, Reza Pratama dan korban - korban lainnyalainnya.
7. Meminta DPR untuk mebcabut surat edaran peliputan.
8. Hentikan keterlibatan TNI dalam pengawalan massa aksi
9. Hentikan TPPO di NTT.
10. Mencabur SK SDM Nomor 357 tentang penetapan Hutan Laut Tumbes menjadi Hutan produktif tetap.
11. Cabut SK TLH Nomor 2.268 K/ 30/MEEM/2017 tentang penetapan pulau Flores sebagai pulau Panas Bumi.
Menanggapi tuntutan massa aksi tersebut, Gubernur NTT, Melki Laka Lena mengatakan, Mahasiswa, Pemerintah, Polisi, TNI, Buru Tani, Nelayan dan Ojol semua memiliki mimpi yang sama untuk dirinya maupun untuk masyarakat.
"Sehingga saya berharap kita bersama untuk memastikan agar proses hukum yang terjadi pada saudara Affan bisa kita kawal dengan baik. Kita akan bersama - sama dengan Polri dan semua elemen agar kita bisa pastikan proses berjalan baik dan kasus - kasus lain di NTT," ungkap Gubernur NTT.
Terkait persoalan Geothermal di Flores, menurutnya, posisi Pemerintah Provinsi NTT jelas.
"Kami akan menutup yang benar - benar sudah rusak, tapi yang sudah berjalan dengan baik hari ini kita tidak bisa tutup," ucapnya.
Dikatakan, persoalan Geothermal yang sudah ada dan sudah berjalan dengan baik tidak bisa diganggu lagi.
"Yang jelek kita tutup. Untuk TPPO juga kita harus bersama - sama dalam memberantas TPPO," tegas Melki Laka Lena. (*y3r)
Komentar
Posting Komentar