Zonalinenews-Kupang, – Gubernur NTT, Melki Laka Lena menghadiri penutupan Ana NTT Kreatif Festival (AnTiKFest) Series II yang digelar di Lapangan Pahlawan Kabupaten Sumba Timur, Selasa (16/9/2025) malam. Penutupan festival ini semakin meriah dengan penampilan aksi panggung Silet Open Up.
Turut hadir Ketua TP PKK Provinsi NTT, Ny. Mindriyati Astiningsih Laka Lena, Bupati Sumba Timur Umbu Pekuwali, Wakil Bupati Yonathan Hani, Forkopimda, serta pimpinan OPD lingkup Pemprov NTT dan Kabupaten Sumba Timur.
AnTiKFest Series II merupakan kolaborasi Pemprov NTT melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Pemkab Sumba Timur. Festival ini bertujuan mengembangkan dan mempromosikan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal, khususnya sektor pariwisata.
Mengangkat tema “Perempuan Berdaya, Perempuan Hebat, Penggerak Ekonomi Kreatif”, festival ini menampilkan beragam pesona budaya NTT seperti tarian tradisional, musik kreatif, kerajinan tangan, hingga kuliner lokal inovatif hasil karya kelompok UMKM.
Dalam sambutannya, Gubernur Melki Laka Lena memberikan apresiasi tinggi kepada kelompok perempuan pegiat UMKM yang hadir dalam festival.
“Acara ini memberi pesan bahwa perempuan NTT berdaya. Hidup perempuan NTT, hidup anak-anak muda Sumba. Dengan kehadiran produk-produk lokal yang ditampilkan, UMKM terbukti menjadi kebanggaan masyarakat sekaligus motor penggerak ekonomi daerah,” ungkapnya.
Ia menambahkan, festival ini menjadi wadah bagi UMKM, pelaku kreatif, dan komunitas untuk memperluas akses pasar serta menghadirkan produk unggulan.
“Terima kasih atas kerja sama dan dukungan semua pihak, terlebih acara ini juga beriringan dengan Tour De EnTeTe yang disambut meriah oleh masyarakat. Kita berharap festival ini berlanjut, dan Tour De EnTeTe dapat menjadi agenda tahunan di NTT,” jelas Gubernur.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT menyebutkan bahwa AnTiKFest Series II sejalan dengan visi pembangunan daerah, yakni modernisasi serta hilirisasi produk dari ladang dan laut ke pasar, sekaligus mendukung gerakan One Village One Product (OVOP) dan Gerakan Beli NTT.(*)
Komentar
Posting Komentar