SP2HP Kasus Kematian Delfi Foes dan Lucky Sanu Dipertanyakan: Pelaku Disebut Sehat Tiba-Tiba Sakit

Zonalinenews-Kupang — Penanganan kasus kematian tragis Delfi Foes dan Lucky Sanu kembali menuai sorotan publik. Dalam Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) yang diterima Kuasa Hukum keluarga korban dari penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTT, disebutkan bahwa terduga pelaku yang sebelumnya dalam keadaan sehat tiba-tiba dikabarkan sakit.


Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Kuasa Hukum korban, Banri Jerry Jacob, saat menyampaikan orasi dalam aksi keprihatinan dan tuntutan keadilan yang berlangsung di depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) NTT, Kamis (27/11). Aksi damai bertajuk “Aksi 1.000 Lilin” itu digelar oleh ratusan masyarakat dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Untuk Keadilan Lucky dan Delfi sebagai bentuk protes atas lambannya penanganan kasus yang hingga kini belum menemukan titik terang.


Menurut Banri, informasi mengenai kondisi pelaku dalam SP2HP justru menambah tanda tanya besar dan dikhawatirkan menjadi alasan yang menghambat proses penetapan tersangka.


“Kami meminta penyidik jangan memberikan gula-gula bagi keluarga korban maupun kuasa hukum hanya untuk meredam situasi. Jangan sampai ini menjadi informasi yang menyesatkan. Penyidik harus berlaku adil, jangan tebang pilih, dan harus menetapkan semua pihak yang diduga terlibat sebagai tersangka,” tegas Banri dalam orasinya.


Dalam aksi yang berlangsung secara damai tersebut, peserta menyalakan lilin, membawa poster serta seruan keadilan untuk kedua korban, yang meninggal secara tidak wajar dan diduga kuat akibat tindak kekerasan. (")