ZONALINENEWS – KUPANG, — Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi Pejuang Timor-Timur (DPP FKPTT) tengah mematangkan persiapan pelaksanaan Kongres Ke-I FKPTT Tahun 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada 29–30 November 2025 di Kota Kupang. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua DPP FKPTT, Eurico Guterres, pada Kamis, 13 November 2025.
Kongres akbar ini rencananya akan dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, termasuk Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan RI, Jenderal TNI (Purn) Djamari Chaniago, yang menjadi tamu utama. Kehadiran Menko Polkam dinilai sebagai sinyal kuat perhatian pemerintah terhadap perjuangan eksponen Timor-Timur di berbagai daerah.
Mengusung tema “Ayo Sukseskan Program Pemerintah,” FKPTT menegaskan komitmennya menjadi mitra strategis pemerintah dalam isu-isu kebangsaan, terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat eks Timor-Timur.
“Organisasi Forum Komunikasi Pejuang Timor-Timur ini kita dirikan lima tahun yang lalu, tepatnya pada 12 Januari 2021 di Kupang. Karena sudah lima tahun, organisasi ini perlu mengadakan kongres,” tegas Eurico Guterres, tokoh pro-integrasi Timor-Timur.
Eurico menjelaskan bahwa Kongres Ke-I ini adalah agenda lima tahunan yang sangat penting untuk konsolidasi internal, evaluasi kinerja organisasi, serta perubahan AD/ART. Selain itu, agenda utama kongres adalah pemilihan Ketua Umum baru FKPTT untuk periode mendatang.
Saat ini FKPTT telah berkembang pesat dan memiliki jaringan di 17 provinsi di Indonesia, mulai dari Jakarta, Yogyakarta, Bali, NTB, hingga Sumatera Utara. Penyebaran ini menunjukkan semakin luasnya partisipasi masyarakat eks Timor-Timur dalam wadah perjuangan bersama.
Eurico juga menegaskan bahwa FKPTT bersifat inklusif. Organisasi ini menaungi siapa saja—baik militer, polisi, ASN, maupun masyarakat sipil—yang pernah tinggal di Timor-Timur sebelum lepas dari Indonesia pada 1999 dan tetap setia kepada NKRI.
“Kita berusaha menyamakan pandangan dan persepsi bahwa semua orang yang pernah tinggal di Timor-Timur itu punya hak yang sama,” ujarnya.
Tokoh yang juga dikenal sebagai Mantan Wakil Panglima Milisi pro-Indonesia di Timor Leste tersebut menegaskan bahwa tujuan FKPTT adalah menghimpun, melindungi, membela, dan memperjuangkan hak-hak eksponen Timor-Timur, termasuk keluarga, janda, dan yatim piatu yang terdampak pasca-jajak pendapat 1999.
“Ini adalah hak kita, maka kita harus terus memperjuangkannya. Tidak boleh berhenti, tetapi tentu dalam memperjuangkan hak-hak itu harus dengan sopan dan santun,” tegasnya.
Kehadiran Menko Polkam Jenderal (Purn) Djamari Chaniago pada Kongres Ke-I FKPTT diharapkan membuka ruang dialog strategis antara pemerintah pusat dan eksponen Timor-Timur, serta menjadi momentum penting penyelesaian berbagai persoalan yang telah berlangsung selama 26 tahun terakhir. (*)
