ZONALINENEWS–KUPANG, — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) memberikan kesempatan kepada Tim dosen dan mahasiswa Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang untuk melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Tahun 2025. Kegiatan ini diambil dari skema PkM berjudul “Pemberdayaan Kelompok Mitra Perempuan Pesisir Melalui Diversifikasi Olahan dan Pemasaran Produk Ikan Tembang (Sardinella sp.)” yang dilaksanakan di Kampung Nelayan RT 33/RW 11, Kelurahan Oesapa, Jalan Mesjid Al-Fitrah, Kota Kupang.
Program ini berfokus pada pemberdayaan kemitraan masyarakat dalam bidang pangan dan ekonomi kreatif, yang melibatkan dua fakultas di UKAW, yakni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) serta Fakultas Ekonomi (FE). Tim pelaksana terdiri dari Fanny Ginzel, Welma Pesulima (FPIK), dan Deddy Raidons Se’u (FE), serta empat mahasiswa — dua dari Program Studi Teknologi Hasil Perikanan dan dua dari Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan — yang juga menjalankan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama program berlangsung.
Fokus Pemberdayaan: Produksi dan Pemasaran
Permasalahan utama yang dihadapi kelompok mitra adalah aspek produksi dan pemasaran hasil olahan perikanan. Untuk menjawab tantangan tersebut, tim UKAW memperkenalkan inovasi produk diversifikasi berupa “Sambal Lu’at Ikan Tembang” — perpaduan cita rasa khas Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan bahan utama ikan tembang, yang mudah didapat dan melimpah di perairan Teluk Kupang.
Sambal lu’at, yang dikenal luas sebagai pelengkap makanan tradisional masyarakat NTT, diolah menggunakan racikan bumbu lokal seperti cabai, bawang merah, bawang putih, daun sipa, kemangi, dan perasan jeruk asam, menghasilkan rasa pedas asam yang khas dan menggugah selera.
Kelompok Sharon Menjadi Mitra Aktif
Melalui diskusi bersama, Kelompok Sharon sebagai mitra masyarakat pesisir menyambut positif program ini. Mereka berharap kegiatan pendampingan dapat terus berlanjut dan membuka peluang bagi kelompok untuk menjadi kelompok binaan UKAW.
Dalam kesepakatan bersama, disusun rencana kegiatan meliputi:
Pelatihan produksi diversifikasi olahan ikan tembang menjadi sambal lu’at ikan tembang yang higienis dan siap jual.
Pembekalan keterampilan perencanaan usaha dan pembukuan sederhana bagi anggota kelompok.
Strategi pemasaran produk secara online dan on site, mencakup pasar tradisional dan swalayan.
Pendampingan proses perizinan PIRT dan label halal, serta pembuatan desain kemasan menarik.
Produk yang dihasilkan diberi label “Sambal Lu’at Ikan Tembang – Kanel’O”, dan mulai dipasarkan melalui jaringan keluarga, teman, serta dipamerkan dalam kegiatan Lustrum VIII UKAW.
Dorong Kemandirian Ekonomi Perempuan Pesisir
Ketua Tim PkM, Fanny Ginzel, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah mendorong kemandirian ekonomi perempuan pesisir melalui pemanfaatan potensi sumber daya laut lokal.
“Kami ingin agar kelompok mitra mampu berproduksi secara berkelanjutan dan memiliki produk unggulan yang bernilai jual tinggi. Produk sambal lu’at ikan tembang ini kami harapkan menjadi simbol inovasi lokal dari masyarakat pesisir Oesapa,” ujarnya.
Lebih lanjut, Deddy Raidons Se’u dari Fakultas Ekonomi menambahkan bahwa penguatan aspek pemasaran digital dan pembukuan sederhana menjadi langkah penting agar usaha kecil ini dapat terus berkembang.
Harapan Ke Depan
Tim PkM FPIK dan FE UKAW berharap “Sambal Lu’at Ikan Tembang – Kanel’O” dapat menjadi salah satu produk khas unggulan Kota Kupang, melengkapi produk olahan sebelumnya dari kelompok mitra seperti se’i cakalang, se’i tuna, dan ikan teri kering higienis.
Pemberdayaan masyarakat pesisir melalui inovasi pangan lokal ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pendapatan keluarga, tetapi juga memperkuat posisi perempuan sebagai pelaku utama ekonomi kreatif di wilayah pesisir Nusa Tenggara Timur. (*)
